Minggu, 06 April 2014

In the Heat of the Night

Dari beberapa film bertema investigasi yang pernah saya tonton, In the Heat of the Night adalah salah satu film bertema investigasi dengan karakter yang sangat menarik untuk disimak. Film ini memasukkan unsur rasial yang cukup kental ke dalam plot cerita yang kemudian diolah dengan sangat menarik. Virgil Tibbs adalah seorang detektif handal spesialis kasus pembunuhan yang secara tidak sengaja tertinggal kereta saat harus kembali ke Philadelphia. Saat dia menunggu kedatangan kereta selanjutnya di stasiun Sparta yang lumayan terpencil, beberapa polisi mendatanginya dan mencurigai Tibbs sebagai pelaku pembunuhan seorang pengusaha besar yang kebetulan singgah di kota kecil tersebut. Adegan pembuka ini cukup intens. Mengapa? Tak lain karena Tibbs adalah detektif kulit hitam dan pengusaha yang terbunuh tersebut adalah warga kulit putih. Di lain pihak, aparat kepolisian yang kebetulan juga berkulit putih, terutama kepala kepolisan Gillespie, sudah terlanjur berprasangka buruk pada Tibbs hanya karena warna kulitnya, tanpa mengetahui fakta bahwa Tibbs sebenarnya adalah seorang detektif dengan pengalaman yang mungkin jauh lebih banyak dibandingkan mereka. Kedua pihak saling bersitegang hingga akhirnya Tibbs mengungkapkan fakta tentang identitasnya, dengan cara yang cukup menohok. Ironisnya, Gillespie yang awalnya memandang Tibbs sebelah mata atas dasar rasial, justru meminta bantuan Tibbs untuk menangkap pelaku pembunuhan pengusaha tersebut. Secara garis besar, kasus pembunuhan yang ditampilkan dalam film ini tidak terlalu menuntut kamu untuk fokus dan ikut menebak-nebak siapa pelakunya. Yang jadi fokus utama cerita serta yang layak untuk diikuti justru karakter Tibbs dan Gillespie yang berseberangan. Tibbs adalah tipe detektif yang sangat metodis. Karakternya terkesan dingin, nyaris tanpa ekspresi, dan sangat serius. Di lain pihak, Gillespie memiliki karakter yang sedikit sok tau, penuh prasangka membabi buta, serta sedikit angkuh. Menariknya, sepanjang cerita bergulir, kedua karakter ini sama-sama berkembang hingga akhirnya sampai ke titik dimana Gillespie menjadi agak bijak sementara Tibbs menjadi sedikit lepas kendali. Unsur rasial yang diangkat ke dalam cerita dapat ditampilkan secara matang. Cerita dikembangkan secara natural dengan intensitas yang dibangun perlahan. Twist yang muncul pun tidak terlalu berlebihan namun tetap terasa mengena. Film ini mungkin tidak se'heboh' Mississippi Burning namun yang jelas memiliki pengembangan karakter yang lebih baik dan tidak se-dua-dimensi Mississippi Burning. Karakter yang ditampilkan dalam area abu-abu terasa lebih hidup dan lebih dapat dipercaya. Dalam In the Heat of the Night, diperlihatkan bahwa protagonis pun memiliki batas yang bisa dilewatinya karena faktor eksternal. Bagai seseorang yang tenang namun kemudian menjadi gelisah saat mengalami malam hari yang teramat panas. Film ini bisa kalian dapatkan di sini.       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar